Sejarah Desa Bejijong

23 Juni 2022
Administrator
Dibaca 2.948 Kali
Sejarah Desa Bejijong

SEJARAH  DESA BEJIJONG

Berdasarkan Prasasti Alasantan pada tahun 939 Masehi atau tahun 861 Śaka yang ditemukan berjarak kurang lebih 45 meter ke arah barat daya Candi Brahu,Perintah dari Śrī Mahāraja Rake Halu Mpu Sindok Śrī Iśānawikrama Dharmottuńgadewa diterima oleh Rakryān Mapatih i Halu Pu Saharsa, lalu diteruskan kepada Samgat Kanuruhan Pu Da. Raja memerintahkan agar tanah di Alasantan yang termasuk wilayah  kekuasaan Bawang Mapapan dijadikan sima bagi Rakryān Kabayan, ibu dari Rakryān Mapatih Pu Dyah Sahasra, wilayah tersebut bernama Desa Lemah Tulis. Desa tersebut diduga sebagai cikal bakal Desa Bejijong. Kakawin Nagarakertagama juga menyebutkan, Mpu Bharada adalah pendeta Budhha yang mendapat anugerah tanah Desa Lemah Citra atau Lemah Tulis. Berita ini cukup unik karena ia bisa menjadi guru spiritual Airlangga yang menganut agama Hindu Wisnu.

Orang/masyarakat Lemah Tulis yang pertama kali membabat wilayah ini memberi nama Kedung Wulan. Kedung mempunyai arti telaga yang luas penuh air hujan, sedang Wulan artinya sasi/bulan. Kedung Wulan berarti pada suatu daerah ini penuh digenangi air hujan.Masyarakat lemah tulis menyebut wilayah sebelahnya adalah Bejijong. Beji artinya telaga yang luas sedang Jong artinya tempat penampungan air, jadi Bejijong artinya suatu telaga yang luas tempat menampung air. Pada zaman itu sudah banyak bangsa Tionghoa yang datang ke Majapahit, orang ini menyebut untung rugi. Beji dimaksudkan untung sedang Jong maksudnya rugi. Menurut orang Tionghoa wilayah Bejijong ini nasib masyarakatnya pada suatu saat pertaniannya menguntungkan dan suatu saat bisa rugi karena tergenang oleh air hujan.

SEJARAH PEMERINTAHAN DESA BEJIJONG

Wilayah Kedungwulan dan Bejijong sempat kurang lebih Tahun 1905 masih berdiri sendiri, maksudnya sebab ± Tahun 1912 wilayah Kedungwulan dibawah pimpinan Lurah Trunajaya, sedangkan wilayah Bejijong dibawah Pimpinan Lurah Bungkul. Tahun 1912 – 1925 wilayah Kedungwulan dibawah pimpinan Lurah Niti Truna,  sedangkan wilayah Bejijong dibawah Pimpinan Lurah Singo Karso.

  • Tahun 1925 – 1935 wilayah Kedungwulan dan Bejijong karena berdekatan (blengket/jawa) dijadikan satu desa ini diberi nama Bejijong dan dipimpin oleh Haji Achmad.
  • Tahun 1935 -1970 Desa Bejijong dibawah pimpinan Kepala Desa Bani Singokarso.
  • Tahun 1970 – 1990 Desa Beijong dibawah pimpinan Kepala Desa Moh. Adnan Idris.
  • Tahun 1990 – 2007 Desa Beijong dibawah pimpinan Kepala Desa Teguh Apriyanto, SH.
  • Tahun 2007 – 2019 Desa Beijong dibawah pimpinan Kepala Desa Jatmiko 
  • Tahun 2020 – 2021 Desa Beijong dibawah pimpinan Kepala Desa Teguh Apriyanto, SH.
  • Tahun 2022 - sekarang Desa Beijong dibawah pimpinan Kepala Desa Pradana Tera Mardiatna.S.I.Kom